Pengaruh Terapi Rendam Kaki dengan Air Garam Hangat terhadap Kualitas Tidur pada Lansia Wanita di Puskesmas Dlingo II Kabupaten Bantul Yogyakarta
Abstract
Lansia merupakan suatu tahapan dimana akan terjadi perubahan-perubahan pada sistem seluruh tubuh yang akan berpengaruh terhadap status kesehatan sehingga biasanya mudah mengalami depresi, kecemasan, dan stres (Infodatin Kemenkes RI, 2016; Smeltzer & Bare,2010; Hawari, 2001). Kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak negatif salah satunya dalah susah tidur (Malau, 2017). Penanganan pada gangguan tidur dapat dilakukan dengan dua cara, yakni farmakologi dan non farmakologi dan salah satu terapi non farmakologi untuk pemenuhan kebutuhan tidur ialah dengan rendam kaki menggunakan air garam hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi rendam kaki dengan air garam hangat terhadap kualitas tidur pada lansia wanita di Puskesmas Dlingo II Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan metode pra-eksperimen design : one group pretest-posttest dimana rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (control), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi karena adanya eksperimen (posttest) (Notoatmojo, 2012). Penelitian ini menggunakan seluruh lansia wanita yang mengikuti prolanis yaitu sebanyak 26 lansia. Penelitian ini dianalisis dengan uji Wilcoxon untuk menggambarkan pengaruh kualitas tidur sebelum dan sesudah pemberian terapi rendam kaki dengan air garam hangat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari terapi rendam kaki menggunakan air garam hangat terhadap kualitas tidur pada lansia wanita di Wilayah Kerja Puskesmas Dlingo II Bantul Yogyakarta dengan Signifikasi pada uji Wilcoxon adalah p = 0,000 lebih kecil dari 0,05 (nilai p 0,000 < 0,05)