Pengaruh Motivator ASI terhadap Keberhasilan ASI Ekslusif
Abstract
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi karena merupakan makanan alamiah yang sempurna, mudah dicerna oleh bayi dan mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan, kekebalan dan mencegah berbagai penyakit serta untuk kecerdasan bayi, aman dan terjamin kebersihannya karena langsung diberikan kepada bayi agar terhindar dari gangguan pencernaan seperti diare, muntah dan sebagainya. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh motivator ASI terhadap keberhasilan ASI Ekslusif, dan manfaatnya adalah meningkatnya ilmu pengetahuan tentang ASI Esklusif bagi tumbuh kembang bayi, sehingga dapat mempengaruhi ibu untuk memberikan ASI Eklsusif.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian quasy experimental. Variabel dependen pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan praktik menyusui secara eksklusif. Variabel independennya adalah motivator ASI. Teknik sampling menggunakan probability sampling. Lokasi penelitian berada di Puskesmas Kedung Rejo Kecamatan Muncar Banyuwangi. Instrumen penelitian digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi. Analisis bivariate dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil dari penelitian ini mengambarkan bahwa sebagian besar (84,9%) ibu menyusui mempunyai pengetahuan yang baik tentang ASI Ekslusif, namun dengan pengetahuan baik sebagian besar (67.5%) ibu tidak menyusui secara ekslusif dikarenakan banyak ibu yang mengeluh ASI belum keluar secara lancar pada tiga hari pertama kelahiran bayi dan ditakutkan bayi mengalami kuning, sehingga banyak ibu yang memberikan susu formula, air gula, maupun madu murni pada hari-hari tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena sebagian kecil (25.8%) ibu menyusui yang aktif melakukan pertemuan dengan motivator ASI dengan frekuensi pertemuan minimal 2x dalam satu bulan dan sebagian besar (74.2%) tergolong pasif dengan pertemuan hanya 1x dalam satu bulan atau bahkan tidak melakukan pertemuan sama sekali.
Disarankan untuk para motivator ASI agar lebih giat melakukan pertemuan dengan para ibu hamil, dan menyusui dalam memotivator pemberian ASI bukan hanya dalam pertemuan formal, namun juga dalam pertemuan nonformal juga bisa melakukan motivasi ibu menyusui.