Kadar Glukosa Darah Tidak Terkontrol dan Hipertensi terhadap Kejadian Kaki Diabetik pada Pasien Diabetes Mellitus

  • Eko Prabowo Prodi D. III Keperawatan Akademi Kesehatan RUSTIDA
  • Haswita Haswita Prodi D. III Keperawatan Akademi Kesehatan RUSTIDA
  • Lina Agustiana Puspitasari Prodi D. III Keperawatan Akademi Kesehatan RUSTIDA
Keywords: Diabetes Mellitus, Kaki Diabetik, Kadar Glukosa Darah Tidak Terkontrol, Hipertensi

Abstract

Populasi Diabetes Mellitus saat ini meningkat dan berdampak pada peningkatan kejadian ulkus kaki diabetik sebagai komplikasi kronis Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian ini adalah hubungan faktor resiko terhadap kejadian kaki diabetik antara lain hipertensi dan kadar glukosa darah tidak terkontrol.
Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain komparasi dan pendekatan crossectional. Sampel penelitian ini terdiri dari 60 responden terbagi menjadi dua kelompok yaitu 30 orang kelompok perlakuan yaitu responden diabetes mellitus dengan ulkus kaki diabetik dan 30 orang kelompok kontrol yaitu responden dengan diabetes mellitus tanpa ulkus kaki diabetik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Untuk menginterpretasikan hubungan diantara dua variable independen menggunakan uji uji regresi logistik dengan p value < 0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kadar glukosa darah tidak terkontrol terhadap kejadian kaki diabetik dengan nilai Sig Wald 0.335 > 0.05. Ada pengaruh faktor hipertensi terhadap kejadian kaki diabetic dengan nilai Sig Wald 0.010 < 0,05. Kadar gula darah tidak terkontrol dengan OR 2,265 maka orang yang gula darahnya tinggi, lebih beresiko mengalami kaki diabetik sebanyak 2,265 kali lipat di bandingkan orang yang gula darahnya normal. Hipertensi dengan OR 1,780 maka orang yang mengalami hipertensi lebih beresiko mengalami kaki diabetik sebanyak 1,780 kali lipat dibandingkan orang yang tidak menderita hipertensi.
Pasien Diabetes Melitus yang mengalami hipertensi harus lebih sering kontrol agar tidak terjadi kaki diabetik.

Published
2018-01-02
Section
Articles