Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Lama Waktu Tinggal Pasien Sindrom Koroner Akut (SKA) di Ruang Emergency Jantung Instalasi (PJT) RSUP Sanglah Denpasar
Abstract
Sindrom Koroner Akut (SKA) merupakan suatu keadaan kegawatdaruratan jantung dengan manifestasi klinis berupa keluhan perasan tidak enak atau nyeri dada yang disertai dengan gejala lain akibat dari iskemia miokard. Penanganan kasus SKA di Instalasi Gawat Darurat (IGD) membutuhkan tindakan yang cepat dan efisien untuk mencegah terjadinya perburukan kondisi pada pasien SKA. Terjadinya pemanjangan lama waktu tinggal pasien di IGD dikatakan menjadi salah satu indikator kurang efektifnya manajemen pelayanan pasien di IGD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tinggal pasien SKA di ruang emergency jantung PJT RSUP Sanglah Denpasar.
Penelitian ini merupakan penelitian prospektif dengan desain penelitian observasional analitik. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang dengan teknik simple random sampling. Uji yang digunakan adalah Uji Bivariat Korelasi Pearson.
Hasil korelasi Pearson menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kecepatan interpretasi hasil EKG (p=0,259) dengan lama waktu tinggal pasien di ruang emergency jantung PJT RSUP Sanglah Denpasar dan ada hubungan waktu keputusan persetujuan perawatan (p<0,001) dengan lama waktu tinggal pasien di ruang emergency jantung PJT RSUP Sanglah Denpasar.
Diperlukan adanya upaya dari petugas kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien dan keluarga tentang penanganan pasien SKA yang membutuhkan waktu cepat serta perawatan yang intensif sehingga diharapkan dapat membantu dalam mempercepat pemberian keputusan kebersediaan perawatan pasien SKA dari pihak keluarga maupun pasien itu sendiri.