Hubungan antara Sarana Prasarana Laboratorium dan Motivasi Belajar terhadap Pencapaian Kompetensi Tindakan Pemenuhan Oksigenasi pada Mahasiswa Semester III Prodi D III Keperawatan Akademi Kesehatan “Rustida” Banyuwangi
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan: (1) sarana prasarana dengan pencapaian kompetensi tindakan pemenuhan oksigenasi. (2) motivasi dengan pencapaian kompetensi tindakan pemenuhan oksigenasi. (3) sarana prasarana dan motivasi secara bersama-sama dengan pencapaian kompetensi tindakan pemenuhan oksigenasi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester III Prodi D III Keperawatan Akademi Kesehatan “Rustida” yang berjumlah 89 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini dengan teknik simple random sampling yaitu sebesar 73 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Instrumen disusun berdasarkan skala likert. Analisis data meliputi uji prasyarat, dan analisis regresi ganda.
Hasil penelitian pertama, hasil pengujian signifikansi dan linieritas disim- pulkan bahwa regresi Y = 77.768+2.959X1 sangat signifikan dan linier. Sedangkan uji keberartian menggunakan uji t diperoleh angka t hitung sebesar 2.491dan t tabel 1.671 pada taraf signifikan 0.05%. Kedua, hasil pengujian signi- fikansi dan linieritas disimpulkan bahwa regresi Y = 75.556+4.615X2 sangat signifikan dan linier. Sedangkan uji keberartian menggunakan uji t diperoleh angka t hitung sebesar 4.333 dan t tabel 1.671 pada taraf signifikan 0.05%. Karena t hitung lebih tinggi dari t tabel, maka hipotesis pertama dan kedua teruji yang berarti terdapat hubungan positif sarana prasarana laboratorium dengan pencapaian kompetensi tindakan pemenuhan oksigenasi serta motivasi belajar dengan pencapaian kompetensi tindakan pemenuhan oksigenasi.
Ketiga, hasil pengujian signifikansi dan linieritas disimpulkan bahwa regresi Y = 74.468+0.365X1+4.649X2 sangat signifikan dan linier. Angka ini men- cerminkan bahwa variansi pencapaian kompetensi tindakan pemenuhan oksi- genasi dapat dijelaskan oleh variabel sarana prasarana laboratorium dan motivasi belajar secara bersama-sama sebesar 21%. Uji keberartian untuk hipotesis ketiga menggunakan uji F diperoleh angka F hitung sebesar 9.324 dan F tabel 3.96 pada taraf signifikan 5%. Karena F hitung lebih tinggi dari F tabel, maka hipotesis ketiga teruji. Ini berarati ada hubungan yang signifikan sarana prasarana laboratorium dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan pencapaian kompetensi tindakan pemenuhan oksigenasi.
Berdasarkan penelitian ini diharapkan suatu pendidikan memiliki sarana prasarana pendidikan yang lengkap yang dapat dimanfaatkan sehingga mahasiswa termotivasi dalam pembelajaran agar tujuan atau kompetensi dari suatu pem- belajaran dapat tercapai dengan peningkatan prestasi belajar mahasiswa.