Status Gizi, Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi dan Perilaku Konsumsi Makanan pada Remaja di MA Madania
Abstract
Latar Belakang: berdasarkan data Riskesdas, prevalensi remaja usia 13-18 tahun dengan status gizi pendek atau sangat pendek cukup tinggi, yakni 25,7% untuk usia 13-15 tahun dan 26,9% untuk usia 16-18 tahun. Selain itu, 8,7% remaja usia 13-15 tahun tergolong kurus, sementara 8,1% usia 16-18 tahun sangat kurus. Prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas mencapai 16,0% pada usia 13-15 tahun dan 13,5% pada usia 16-18 tahun. Sebagian besar remaja memiliki aktivitas fisik rendah, dengan pola konsumsi makanan didominasi jajanan olahan, kue basah, gorengan, dan kerupuk. Penelitian ini menganalisis status gizi, pengetahuan kesehatan reproduksi, serta perilaku konsumsi makanan pada remaja di MA Madania Yogyakarta. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan desain crosssectional. Populasinya adalah remaja kelas XI dan XII MA Madania Yogyakarta berjumlah 57 siswa pada bulan Februari 2024. Teknik pengambilan sampelnya adalah total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuesioner kepada responden. Data dianalisis menggunakan uji Kendall Tau. Hasil: Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Pearson’s R sebesar 0,026 dimana nilai tersebut < 0,05. Artinya ada hubungan antara status gizi dengan perilaku konsumsi makanan. Selain itu, hasil uji Kendal Tau diperoleh nilai Pearson’s R sebesar 0,04 dan nilai tersebut <0,05. Artinya ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku konsumsi pangan. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku konsumsi makanan pada remaja di MA Madania Yogyakarta. Remaja dapat memperbaiki perilaku konsumsi makanan agar status gizinya bagus.