Hubungan Pengetahuan tentang Premenstrual Syndrome dengan Kecemasan

  • Silviatul Amalia Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rustida
  • Sri Aningsih Sekolah tinggi ilmu kesehatan rustida
  • Yulia Retno Safitri Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rustida
Keywords: Kecemasan, pengetahuan, premenstrual syndrome, remaja

Abstract

Premenstrual syndrome lebih sering terjadi pada remaja, yang merupakan kelompok wanita yang subur, 70-90% wanita usia subur mengalami sindrom premenstrual. Di seluruh dunia, PMS didiagnosis pada 47,8% wanita usia reproduksi. Sekitar 20% dari mereka mengalami gejala yang cukup parah sehingga mengganggu rutinitas sehari-hari mereka, dan sisanya mengalami gejala yang ringan hingga sedang. Salah satu Gejala PMS yaitu kecemasan. Kecemasan dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti perasaan gugup, ketakutan, atau khawatir. Kecemasan yang berlebihan atau berkepanjangan dapat berbahaya bagi kesehatan mental seseorang, meskipun beberapa tingkat kecemasan ringan mungkin tak terhindarkan dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan dapat terjadi karena tidak cukup pengetahuan, pengalaman, atau informasi tentang premenstrual syndrome pada remaja putri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan premenstrual syndrome dengan tingkat kecemasan pada remaja putri. Metode penelitian ini kuantitatif, sampel sebanyak 63 individu yang mengalami sindrom premenstrual dan mengalami menstruasi menggunakan teknik purposive sampling. Data diuji dengan uji rho spearman. Penelitian ini dilakukan di 63 pondok jember. Sebagian besar responden berusia 13 tahun, 25 responden (39,7%), dan menggunakan informasi lingkungan, 49 responden (77,8%). Sebagian besar responden juga mengalami kecemasan berat, 38 responden (60,3 %). Hasil uji analisis rho spearman menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak, dengan nilai p=0,009 (<0,05). Ada hubungan antara pengetahuan tentang premenstrual syndrome (PMS) dan tingkat kecemasan remaja perempuan. Kurangnya pengetahuan, pengalaman, atau informasi tentang kondisi ini dapat menyebabkan gejala kecemasan yang lebih parah. Kesehatan mental dapat terancam oleh kecemasan yang berlebihan atau berkepanjangan.

Author Biographies

Silviatul Amalia, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rustida

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rustida

Yulia Retno Safitri, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rustida

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rustida

Published
2025-01-06
Section
Articles