Analisis Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi Bayi 6-12 Bulan di Wilayah Puskesmas Kalibaru
Abstract
Status gizi balita merupakan salah satu indikator kesehatan untuk menilai keberhasilan pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s). Masalah kurang gizi pada balita merupakan dampak dari rendahnya pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Untuk tumbuh kembang optimal, anak membutuhkan asupan gizi yang cukup, bayi usia 0-6 bulan cukup ASI saja, dan bayi diatas 6 bulan memerlukan MP-ASI. Kebiasaan yang dijumpai di Kalibaru adalah adanya pemberian MP-ASI pada bayi kurang dari 6 bulan dengan memberikan bubur buatan pabrik, hal ini yang mempengaruhi status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis tentang pola pemberian MP-ASI pada bayi kurang gizi usia 6-12 bulan di Kalibaru.
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan responden ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan. Data berupa informasi dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi partisipasi. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p<0,05 yang artinya bermakna bahwa ada hubungan antara pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi 6-12 bulan di wilayah Puskesmas Kalibaru. Frekuensi pemberian makanan pokok 2-3 kali sehari, cara penyajian bervariasi dan konsistensinya ada yang lunak dan ada yang padat. Disimpulkan bahwa pola pemberian MP-ASI di Kalibaru ada yang belum tepat dan ada yang mendekati ketepatan dan semuanya disebabkan oleh pengalaman yang berbeda.